Menganalisis aspek motivasi dan informasi pada setiap shot

 Element of Shot.

Motivasi

Motivasi, prinsip pertama elemen pengambilan gambar. Motivasi memberi alasan untuk memindahkan satu bidikan ke bidikan lainnya. Jangan biarkan lensa bergerak tanpa alasan yang jelas. Untuk motif atau alasan, alur cerita yang disampaikan akan terbentuk dengan jelas agar penonton dapat memahami cerita yang diceritakan dalam video tersebut.


Informasi

Jika lensa berubah, itu berarti informasi baru harus disediakan. Jangan menggabungkan dua foto dengan informasi yang sama. Jika demikian, pemirsa tidak akan menerima informasi baru dari perubahan pada bidikan. Contohnya adalah seorang fotografer mengambil bidikan seseorang yang sedang makan. Foto kedua bisa jadi foto makanan apa yang dia makan. Foto ketiga bisa berupa pengambilan gambar lokasi acara. Dengan cara ini, penonton tidak akan cepat bosan dan tertarik untuk menerima lebih banyak informasi


komposisi 

Untuk membuat komposisi lensa yang bagus, kita perlu memperhatikan bagaimana menyusun bidikan. Kuncinya adalah bagaimana kami menyusun gambar agar terlihat bagus di kamera. Kita harus bisa menentukan view yang benar agar foto yang ditangkap terlihat lebar dan presisi. Salah satu contohnya adalah memotret bangunan. Daripada mengambil foto dari depan gedung, lebih baik mengambil foto dari samping gedung. Dengan cara ini, bangunan akan tampak lebar dan tidak rata. Elemen dasar pengambilan gambar ketiga sangat penting untuk keindahan video.


Suara

Suara merupakan elemen penting dalam membuat video berkualitas tinggi. Suara dapat memberikan suasana yang sesuai untuk video tersebut. Tanpa suara, gambar dalam video akan terasa kosong. Namun saat suara dibuat, gambar terlihat lebih nyata dan memiliki suasana tersendiri. Bunyi yang perlu dimasukkan adalah bunyi hasil kegiatan, bukan bunyi lagu. Didesain untuk membuat aktivitas yang dilakukan oleh subjek menjadi lebih nyata.


Angle Kamera

Sudut tersebut menunjukkan posisi garis pandang pemirsa saat menonton gambar video. Ada beberapa jenis penembakan yaitu long gun, shot dan close up. Jika Anda ingin menghasilkan video berkualitas tinggi, kami tidak boleh menggabungkan bidikan dengan jenis pengambilan gambar yang sama. Misal, jika satu lensa adalah lensa jarak jauh, maka lensa kedua bukan lagi lensa jarak jauh, tetapi bisa diganti dengan lensa jarak sedang atau lensa close up.


Continuity

Seperti yang telah disebutkan diatas, kontinuitas memegang peranan penting dalam membuat video yang dapat menyampaikan plot yang jelas dan menarik. Kontinuitas berarti menjaga kejelasan dan aliran yang benar dari setiap pengambilan gambar dan setiap adegan video. Lima hal yang perlu kontinu dalam video adalah konten, suara, lokasi subjek / objek, pergerakan subjek / objek, dan dialog.


Warna dan Eksplorisasi

Menerapkan prosedur mewarnai gambar karakter dengan proses digital berbasis vektor dan bitmap sesuai dengan colour sheet menggunakan software pewarnaan dalam animasi


Warna

Semua orang pasti tahu mengenai dengan warna, akan tetapi tidak semua orang bisa melihat warna. Warna dapat Didefinisikan secara objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif/ psikologis merupakan bagian dari pengalaman indera penglihatan. secara objektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.


cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diuraikan melalui Prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spektrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, Jingga, hingga merah. di luar cahaya Ungu atau violet terdapat gelombang gelombang ultraviolet, sinar X,  sinar gamma, dan sinar kosmik. di luar cahaya merah terdapat gelombang atau sinar inframerah, gelombang hertz, gelombang radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV.


terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. benda berwarna hitam 06.00 sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi. sebagai bagian dari elemen Tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain.


 warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni rupa,  bahkan secara umum warna  bagian penting dari segala aspek kehidupan manusia. Hal tersebut dapat kita lihat dari semua benda yang dipakai oleh manusia, semua peralatan,  Pakaian, dan bahkan alam di sekeliling kita merupakan benda yang berwarna. karena begitu penting pewarnaan bagi manusia warna seringkali dipakai sebagai elemen estetis. sebagai representasi dari alam, warna sebagai komunikasi, si dan warna sebagai ekspresi.




 warna sebagai elemen estetika

 warna yang memerankan dirinya sebagai warna,yang mempunyai  Fungsi dalam membentuk suatu keindahan. Namun keindahan disini bukan hanya sebagai keindahan Semata. melainkan sebagai unsur eksistensial benda-benda yang ada di sekeliling kita. karena dengan adanya warna kita dimudahkan dalam melihat dan mengenali suatu benda. sebagai contoh apabila kita meletakkan sebuah benda di tempat yang sangat gelap, mata kita mampu mendeteksi objek tersebut dengan jelas. di sini warna mempunyai fungsi ganda Mana Bukan hanya aspek keindahan saja namun sebagai elemen yang membentuk diferensiasi atau perbedaan antara objek satu dengan objek lain.


Warna sebagai representasi dari alam

 warna merupakan penggambaran sifat objek secara nyata atau secara umum warna mampu menggambarkan sifat objek secara nyata. contoh warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput; dan biru untuk laut, langit dan sebagainya. warna dalam hal ini mengacu pada sifat sifat alami dari objek tertentu misalnya padat, cair,  jauh, dekat, dll


Warna sebagai alat/ sarana/ media komunikasi si (fungsi representasi)

 warna menempatkan dirinya sebagai bagian dari simbol. warna merupakan lambang atau sebagai perlambang sebuah tradisi atau pola tertentu. warna sebagai komunikasi seringkali dapat kita lihat dari objek-objek seperti bendera, logo perusahaan , fashion, dll. Warna merupakan sebuah perwakilan atau bahkan sebuah objek pengganti bahasa formal dalam mengkomunikasikan suatu, misalnya merah perlambang kemarahan, patriotisme, seksualitas; kemudian putih sebagai pelambang kesucian, kebersihan, kebaikan.





Proses Pembuatan Sound Effect

Materi ini lanjutan dari materi pembuatan sound effect, akan saya jelaskan bagaimana cara membuat konsep sound effect yang bisa digunakan dalam animasi ataupun film yang bisa kalian kerjakan. 

Apa itu Sound Effect?


Efek suara dalam film juga sering diistilahkan dengan noise. Semua suara tambahan selain suara dialog, lagu, serta musik adalah efek suara. Efek suara memiliki fungsi serta motif yang sangat bervariasi. Salah satu fungsi utamanya adalah sebagai pengisi suara latar. Penonton sebisa mungkin mendengar apa yang seharusnya mereka dengar di sebuah lokasi cerita, sehingga terdengar nyata layaknya seperti pada lokasi sesungguhnya. Suasana hutan tampak begitu nyata dengan suara-suara binatang yang saling bersahutan. Sebuah apartemen kecil di tengah kota terdengar lebih nyata dengan suara kendaraan yang lalu lalang, kereta api, serta sirine polisi. Dalam sebuah adegan perang, suara rentetan senjata, serta ledakan bom mampu menghidupkan suasana pertempuran. Film-film animasi adalah contoh yang paling mudah untuk menggambarkan bagaimana efek suara mampu menghidupkan suasana dalam tiap adegan nya.


Efek suara juga mampu memanipulasi sebuah aksi atau objek. Dalam Innocent Voice, pada suatu malam di lingkungan sekitar rumah sang bocah terjadi pertempuran sengit antara tentara gerilya dan pemerintah. Penonton hanya diperlihatkan sang bocah dan keluarganya yang tengah berlindung di dalam tanpa sedikitpun memperlihatkan aksi pertempuran di luar. Suara rentetan senjata serta desingan peluru begitu meyakinkan sehingga mampu membuat kita percaya jika terjadi pertempuran sengit di luar rumah. Dalam Jurassic Park, ketika seekor kerbau diturunkan ke kandang velociraptor seketika itu pula terdengar suara-suara beringas hewan tersebut melahap santapannya. Penonton sama sekali tidak melihat sosok velociraptor namun efek suara yang begitu kuat mampu meyakinkan penonton jika hewan tersebut seolah berada di sana.


Dalam pembahasan selanjutnya kita akan lebih banyak mengetahui kekuatan dialog, musik, serta efek suara melalui aspek ritme suara, akurasi suara, diegetic dan non diegetic sound, persepsi jarak, serta kedalaman ruang.


Kemudian Apa Sih Fungsinya!

  1. Setel lokasi atau pengaturan. Contoh: Suara ayam, bebek, dan kambing akan menggambarkan lokasi percakapan di desa petani. 

  2. Tunjukkan waktu di pengaturan. Contoh: Suara burung hantu, menunjukkan waktu malam. 

  3. Tekankan bagian dari program di tempat kejadian. Seperti ketegangan, ketenangan, kesedihan dan contoh lainnya. 

  4. Beri seseorang rasa atau kesenangan. Misalnya: angin sepoi-sepoi ombak di pantai akan menggambarkan suasana hati yang tenang. 

  5. Memberi makna pada tampilan atau akhir suatu adegan atau peristiwa.





Ada beberapa jenis effect suara yang bisa dibuat

  1. Spot effect (Suara Langsung)

Efek titik atau efek langsung adalah efek suara yang dibuat langsung di studio rekaman, artinya efek ini dibuat langsung selama proses perekaman.


3. Actually recorded effect

Efek suara ini merupakan efek suara yang diperoleh / direkam secara langsung di tempat / lokasi kejadian dan digunakan sebagai efek suara saat merekam. Misalnya suara kendaraan, suara orang di pasar, suara binatang / seperti ayam berkokok, gonggongan anjing, dll.


4. Library recorded Effect

Efek suara ini adalah efek suara buatan, efek suara yang diproduksi secara khusus pada rekaman fonograf atau pita untuk beberapa tujuan di studio rekaman.








Menganalisis Continuity

Setelah selesai memahami hubungan antar shot atau dimensi editing, membuat film membutuhkan sebuah konsep editing untuk membentuk scene. Konsepsi ini yang membuat penonton memahami ruang dan waktu di dalam film. Konsep editing terbagi menjadi dua konsep besar, yaitu konsep kesinambungan editing (continuity editing) dan konsep alternative terhadap kesinambungan editing (alternatives to continuity editing).





A. Konsep Continuity Editing

Konsep continuity editing (kesinambungan editing) merupakan konsep yang paling banyak digunakan oleh para pembuat film. Tujuannya adalah membuat penonton merasa nyaman. Dengan kata lain tidak terganggu  oleh ketidakjelasan ruang maupun waktunya. Konsep ini sendiri terbagi menjadi spatial continuity (kesinambungan ruang) dan temporal continuity (kesinambungan waktu).


1. Spatial Continuity (kesinambungan ruang)

Konsep ini membantu pembuat filmnya menguraikan ruang secara utuh. Tujuannya agar penonton tidak bingung dengan konsep ruang di dalam film. Dikarenakan scene yang banyak digunakan dalam pembuatan film adalah adegan dialog, maka mode scene seperti itulah yang digunakan dalam menjelaskan konsepsi ini. Dalam kesinambungan ruang sendiri ada beberapa syarat yang harus diperhatikan. Selama pembuat film menggunakan konsep continuity editing, maka syarat-syaratnya harus ditaati. Ada lima syarat di dalam kesinambungan ruang ini. Secara teknis empat syarat pertama akan dijalankan oleh pembuat film saat shooting. Sedangkan syarat kelima akan dijalankan oleh seorang editor di ruang editing.



2. Temporal Continuity (Kesinambungan Waktu)

Konsep waktu menjadi permasalahan yang tidak sederhana dalam film. Dalam film-film sudah beredar, banyak membuat film di Indonesia sering bermasalah dengan konsepsi waktu ini. Misalnya saja waktu penyelesaian yang terkesan terburu-buru, waktu pada plot yang berjalan terkesan lambat dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat dijelaskan dalam kesinambungan waktu di bawah ini.


2.1. Temporal Order (Urutan Waktu)

Waktu dalam kehidupan manusia merupakan waktu yang berjalan linear (lurus) progresif (maju ke depan) dan juga tidak terpenggal. Pembuat film mencoba menerjemahkan bentuk waktu ini ke dalam rangkaian gambar dan suara dalam urutannya.


Permasalahannya, shot yang dibuat oleh para pembuat film tersebut memiliki unsur materialnya. Sehingga pembuat film dapat dengan sengaja mengacak urutan shot tersebut. Contohnya, bila kita meminjam tanda alfabetik maka kita dapat mengurutkan waktu dalam film seperti di bawah ini. Konsepsi urutan waktu ini dapat dipahami dalam urutan plot atau scene (adegan).

 

2.2. Temporal Duration (Durasi Waktu)

Bagaimanapun, waktu akan selalu berhubungan dengan durasi. Seringkali pemahaman durasi lebih diarahkan kepada masa putar sebuah film. Padahal persoalan durasi lebih besar dari sekedar hal itu. Durasi di dalam film terbagi menjadi tiga bagian.


2.2.1. Story Duration (Durasi Cerita)

Durasi cerita adalah rentang waktu sebenarnya diceritakan kepada penonton. Banyak film yang menceritakan peristiwa yang durasinya panjang misalnya lima jam, sehari-semalam, tiga bulan, sepuluh tahun, bahkan hingga ratusan tahun. Tentu saja pada rentang waktu yang panjang, tidak mungkin semua peristiwanya dipertunjukkan kepada penonton. Oleh karena itu durasi cerita ini akan dipendekkan menjadi durasi plot.


2.2.2. Plot Duration (Durasi Plot)

Dalam film, plot adalah peristiwa atau penggalan peristiwa yang terlihat dan terdengar, yang kemudian dipilih karena dianggap penting oleh pembuat film. Peristiwa atau penggalan peristiwa tersebut lalu disusun sedemikian rupa sehingga menjadi jalinan peristiwa utuh yang nantinya membentuk sebuah cerita. Plot ini sendiri di Indonesia lebih dikenal dengan alur. 


2.2.3. Screen Duration (Durasi Pada Layar) 

Durasi layar (screen duration) merupakan panjang masa putar  sebuah film. Untuk film pendek (short film) dikenal dari durasi beberapa detik hingga tiga puluh menit. Screen Duration dengan panjang tiga puluh satu menit hingga lima puluh delapan menit disebut medium-length film. Sedangkan durasi layar di atas lima puluh delapan menit digunakan untuk film panjang (feature-length film).


2.3. Temporal Frequency (Frekuensi Waktu)

Frekuensi waktu adalah dengan adanya pengulangan waktu yang diperlihatkan secara fisik kepada penonton. Artinya penonton sadar akan adanya pengulangan waktu film yang sedang ditontonnya. Paling sederhana adalah dengan cara mengulang shot atau scene yang sudah pernah diperlihatkan sebelumnya. Dalam film V for Vendetta (2005) karya James McTeigue, diperlihatkan shot tokoh V yang terbakar muncul sebagai flashback dari ingatan tokoh dokter. 


Jenis File yang digunakan dalam Vektor dan Bitmap



Jenis File Vektor


1. AI

Format file yang dikembangkan oleh Adobe System untuk file berbasis

vektor, dan merupakan format default pada software Adobe Illustrator


2. CDR

Format file yang dikembangkan oleh Corel Corporation untuk file 

berbasis vektor. Merupakan format default dari software Corel Draw


3. SVG(Scalable Vector Graphics) 

merupakan format file baru untuk menampilkan grafik dalam pengembangan web yang berbasis XML  (eXtensible Markup Language


4. WMF(Windows Metafile)

merupakan format file berbasis vektor pada Microsoft Windows yang dikembangkan mulai 1990 an. Di Windows format file ini digunakan untuk gambar Clipart pada program Ms. Office


Aplikasi Pengolah Vektor

Program aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis serta menghasilkan kombinasi beberapa garis lurus, maupun garis lengkung. Program ini biasanya  digunakan dalam bisnis percetakan/ penerbitan.

Contoh Aplikasi :


1.Proprietary : CorelDraw, Adobe Illustrator, Adobe Freehand, Xara Xtreme


2.OpenSource : Inkscape, LibreOffice Draw, Xara Xtreme for Linux


Jenis File Bitmap

  1. BMP

Format file BMP , juga dikenal sebagai file gambar bitmap, format file device independent bitmap (DIB) dan bitmap , adalah format file gambar grafik raster yang digunakan untuk menyimpan gambar digital bitmap , secara independen dari perangkat tampilan (seperti adapter grafik ), terutama pada sistem operasi Microsoft Windows  dan OS / 2 .


  1. JPEG

Joint Photographic Experts Group (JPEG) merupakan skema kompresi file bitmap.Awalnya, file yang menyimpan hasil foto digital memiliki ukuran yang besar sehingga tidak praktis. Dengan format baru ini, hasil foto yang semula berukuran besar berhasil dikompresi (dimampatkan) sehingga ukurannya kecil


  1. GIF

Graphics Interchange Format (GIF) merupakan format grafis yang paling sering digunakan untuk keperluan desain website. GIF memiliki kombinasi warna lebih sedikit dibanding JPEG, tetapi mampu menyimpan grafis dengan latar belakang (background) transparan ataupun dalam bentuk animasi sederhana.


  1. PNG

PNG (Portable Network Graphics) adalah salah satu format penyimpanan citra yang menggunakan metode pemadatan yang tidak menghilangkan bagian dari citra tersebut (Inggris lossless compression). Format PNG ini diperkenalkan untuk menggantikan format penyimpanan citra GIF. Secara umum, PNG dipakai untuk citra di Waring Wera Wanua.


  1. TIFF

TIFF (Temporary Instruction File Format) adalah salah satu format gambar standar yang digunakan dalam dunia teknologi dan percetakan.[1] Berkas ini merupakan salah satu format gambar terbaik dengan pengertian bahwa semua data dan informasi (data RGB, data CMYK, dan lainnya) yang berkaitan dengan koreksi atau manipulasi terhadap gambar tersebut tidak hilang]. Format TIFF biasa digunakan untuk kebutuhan pencetakan dengan kualitas gambar yang sangat tinggi. Ukuran berkas untuk format ini biasanya sangat besar.


Aplikasi Bitmap

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah  gambar/manipulasi foto (photo retouching). Contoh Aplikasi :


1.Proprietary :Corel Photo-Paint, Adobe Photoshop, PhotoPerfect

2.OpenSource :GIMP, DigiKam, TuxPaint


Teknik Penulisan Skenario

 TEKNIK PENULISAN SKENARIO

1.        Inti Cerita

Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menentukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario. Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.

 

2.        Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film dan televisi Gadis Misterius berikut ini :

 

“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafĂ© yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.”

 

3.        Karakter

Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Rincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/perilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :

 

Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.

 

4.        Plot

Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot 


Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy, Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.

 

Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis.

 

Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam,  happy ending.

 

5.        Outline

Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut :

 

1.  Di Kawasan Puncak :

1.  Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,

2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat,

3.  Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak melompat,

4.  Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan kosong,

5.  Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,

6.  Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya.


Menerapkan teori dasar editing decoupage, Montage, Kontiniti, Kompilasi, Kontiniti Kompilas

 Decoupage

istilah Perancis yang mengacu pada desain film, pengaturan pengambilan gambarnya (yaitu cara film diedit / disunting).


Dalam satu variasi decoupage film, aksi dapat ditampilkan dalam satu waktu, kemudian memperlihatkan adegan yang  lama berkelanjutan. Ini sering disebut sebagai "pengambilan yang lama" dan dapat mencakup bidikan "pelacakan".

Example bisa dilihat dalam video dibawah.


Cuplikan panjang dari film Alfred Hitchcock, Frenzy (1972):




From Werckmeister Harmonies (2000):




Montage (Montase)

Variasi lain dari decoupage film adalah montase.


Montase - gambar yang disandingkan untuk menciptakan makna atau mengembangkan narasi visual; itu mencakup pemotongan, pelarutan, pemudaran, kecocokan grafis, dan teknik lainnya.


Hitchcock on cutting/montage:  




Editing styles in Scorsese films: 




Editing For Continuity 

Dalam sinema "tradisional", atau film dengan struktur naratif linier dan kronologis, pengeditan digunakan untuk menjaga kesinambungan waktu dan tindakan. Peristiwa spasial dan kronologis memiliki logika bagi mereka dan tidak mengalihkan penonton dari narasi (kecuali disorientasi dimaksudkan).


Dalam pengeditan, Continuity dipertahankan oleh beberapa praktik standar:

  1. Aturan 180 derajat: metode pengambilan gambar yang mempertahankan kontinuitas spasial / kontinuitas aksi dengan memasukkan sumbu aksi. Penerapan umum dari aturan ini adalah pengurutan bidikan "bidik-balik" atau "melewati bahu".


An explanation of 180 degree rule: 



  1. Directional continuity (Kontinuitas terarah). Mempertahankan arah antara aktor, objek, dan gerakan mereka; gerakan dari kanan ke kiri dipotong dengan tembakan lain yang mempertahankan arah gerakan.


  1. Eye line match (Pencocokan garis mata): suatu bentuk kontinuitas arah di mana garis pandang karakter diikuti dengan bidikan yang mengungkapkan apa yang mereka "lihat".


  1. Cross Cutting: memotong antara dua atau lebih lokasi / tindakan untuk memberikan efek bahwa mereka terjadi secara bersamaan, tetapi di tempat yang berbeda.


Examples from V for Vendetta:  




Menganalisis aspek motivasi dan informasi pada setiap shot

  Element of Shot . Motivasi Motivasi, prinsip pertama elemen pengambilan gambar. Motivasi memberi alasan untuk memindahkan satu bidikan ke ...