Proses Pembuatan Suara

 Menerapkan penggabungan suara (musik dan sound effects) dan gambar dengan software editing


Suara

Suara adalah bagian penting lainnya selain visual, audio visual menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu audio memiliki peranan yang vital dalam menghasilkan karya sinematografi atau karya audio visual. Audio dirancang untuk memperkuat suasana atau mood dan dapat mempertegas adegan.


Pengarah suara dalam departemen Tata Suara diantaranya:


Sound Engineer atau Sound Director adalah seseorang yang mengarahkan seluruh aspek sound atau audio untuk sebuah film. Penata sound akan merancang audio yang harus dipadukan dengan visual sesuai dengan karakter dan konsep film yang dibangun.


Sound Recordist adalah seseorang yang akan melakukan perekaman suara sesuai dengan arahan sound director. Bertanggung jawab terhadap hasil dan kualitas audio yang dibuatnya.


Boomer adalah seseorang yang bertugas membantu sound recordist mengendalikan dan mengatur mic agar kualitas suara dapat terekam dan terjaga dengan baik.


Music Illustrator/ Music Scorer/ Music Director adalah seseorang yang bertanggung jawab membuat ilustrasi musik, atau skor musik untuk kebutuhan film, selain ilustrasi musik juga membuat soundtrack untuk film tersebut.


Jenis Suara

Jenis suara yang dapat dikelola dalam tata suara adalah:


Suara manusia

Suara manusia dapat direkam untuk kebutuhan audio diantaranya; (1) Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan dua orang atau lebih yang memerankan peran di setiap adegan dalam cerita yang dibuat. (2) Monolog, percakapan satu orang bentuknya dapat berupa testimonial, pembawa acara atau host, berbicara tanpa ada lawan bicara. (3) Narration/ Narasi adalah percakapan yang dilakukan oleh narator atau announcer, dimana tokoh yang berbicara tidak terlihat di dalam frame, yang biasanya dipakai sebagai pengantar adegan atau untuk menjelaskan peristiwa dalam setiap adegan. Narasi merupakan pengantar adegan yang efisien untuk menjelaskan permasalahan tanpa perlu melakukan visualisasi. Narasi dapat membangun kredibilitas cerita dan mengajak penonton untuk memasuki permasalahan. (4) Direct Address adalah percakapan dimana tokoh di dalam adegan berbicara langsung ke arah penonton.


Musik

Ilustrasi musik digunakan untuk memperkuat suasana dari setiap adegan dalam sebuah film. Musik di dalam film digunakan untuk menambahkan dramatisasi dalam sebuah cerita, dimana gambar dan suara sudah tidak mampu lagi memperkuat efek dramatis, tetapi apabila gambar dan suara yang ada sudah mampu menampilkan efek dramatis, musik juga dapat dipergunakan untuk lebih memperkuat efek tersebut. Karena dengan menggunakan musik, pembuat film dapat mengendalikan emosi penonton dalam mengikuti cerita. Musik dalam film dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan emosi penonton, sesuai dengan kebutuhan cerita. Kehadiran musik digunakan untuk merangsang dan mengarahkan perasaan sesuai dengan apa yang dilihat secara visual: senang, sedih, takut, tertekan, dan lain-lain. Sumber dramatis dari musik dalam sebuah adegan dapat bersifat berkaitan dengan adegan, atau fungsional dan realitas.


a.     Musik Fungsional, yaitu musik yang digunakan untuk menambahkan dramatisasi dalam film, yang berasal dari luar ruang adegan cerita, biasa disebut musik ilustrasi. Musik yang didengar oleh penonton tidak berasal dari sumber suara dalam adegan maupun didengar oleh karakter dalam adegan.


b.     Musik Realitas, yaitu musik yang berasal dari dalam ruang adegan cerita. Fungsinya untuk menciptakan kesan realita, contohnya musik ketika tokoh berada di diskotik. Dalam hal ini, musik yang didengar oleh penonton juga didengar oleh karakter dalam film. Sumber musik bisa diperoleh dari musik jadi yang dibeli, atau score orisinal. Musik jadi biasanya dijual dalam bentuk Audio CD, berasal dari kumpulan pustaka musik. Musik dikomposisi dan direkam sehingga dapat digunakan


TATA SUARA 

pada editing modular untuk mengakomodasi panjang scene dan klimaks. Sumber lain musik adalah dari mengkomposisi secara orisinal dan merekam khusus untuk film yang dikerjakan. Dapat dicapai se-kompleks mengikutsertakan skala orkestra, atau bisa sesederhana dubbing seorang penyanyi.


Dalam mengkomposisikan musik, pada poin yang sama, komposer dan editor akan menciptakan yang disebut sebagai “click track”. Ini merupakan jalur suara yang terdiri dari jalur click yang ditempatkan bersinggungan dengan gambar dengan tujuan menyatukan ritme perpotongan dan klimaks. Click track ini disediakan untuk membimbing komposer, dan selanjutnya, musisi dalam menjaga ketukan dengan film. Setelah musik telah dikomposisi, langkah berikutnya adalah merekamnya. Untuk skor orchestral, musisi mengatur dan menciptakan iringan di sebuah studio rekaman yang disebut “scoring stage”. Di sana, mereka menyaksikan film dengan layar yang lebar sambil mendengarkan click track dengan headphone. Dibimbing oleh komposer, orkestra memainkan musik sesuai pilihan. Musik kemudian direkam dalam multi-track untuk penggabungan selanjutnya. Score yang telah di komposisi kemudian dimainkan oleh seorang pemusik, sedangkan komposer individual bertanggung jawab terhadap keseluruhan jalur suara khusus musik.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menganalisis aspek motivasi dan informasi pada setiap shot

  Element of Shot . Motivasi Motivasi, prinsip pertama elemen pengambilan gambar. Motivasi memberi alasan untuk memindahkan satu bidikan ke ...