PENCERITAAN DAN STRUKTUR CERITA

 PENCERITAAN DAN STRUKTUR CERITA

Setiap cerita film memiliki bentuk naratif yang berbeda-beda, terkadang memiliki kemiripan antara satu cerita dengan cerita lain, akan tetapi dengan penuturan cerita, pelaku, lokasi, permasalahan, konflik, dan penyelesaiannya dapat membedakan satu sama lainnya. Elemen naratif itu antara lain adanya karakter yang dibangun, permasalahan yang menimbulkan konflik, serta tujuan penyelesaian permasalahannya. Hadirnya motivasi dalam penceritaan dimana pelaku dengan aksi dari peristiwa yang terjadi selalu memiliki tujuan untuk penyelesaiannya. Tiga elemen naratif yang secara umum dikembangkan dalam pembuatan cerita film antara lain (pratista, 2008:43-44):


Pelaku Cerita

Setiap film cerita secara umum memiliki karakter pelaku utama dan pendukung. Karakter utama sebagai motivator utama yang menjalankan alur naratif dari awal hingga akhir cerita. Sedangkan pelaku pendukung dapat bertindak sebagai pemicu konflik atau membantu pelaku utama menyelesaikan permasalahan.


Permasalahan dan konflik

Permasalahan sebagai penyebab yang dihadapi pelaku utama untuk mencapai tujuannya. Permasalahan hadir karena sebuah pertentangan, perlawanan, atau hal lainnya demi tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan akan memicu konflik baik secara fisik maupun batin dari para pelaku.


Tujuan

Akhir dari permasalahan akan memunculkan tujuan dan harapan. Cerita yang dibangun akan membawa pada akhir cerita yang berbeda-beda, umumnya cerita diakhiri dengan membahagiakan (happy ending), namun tidak sedikit diakhiri dengan hal yang menyedihkan (sad ending), atau bahkan membuka pikiran untuk akhir yang tidak jelas kemana arahnya (open ending) yang membuka pemikiran dan interpretasi penonton selanjutnya.


Tujuan cerita yang dibangun dapat berupa fisik (materi) yang sifatnya jelas atau nyata, atau berupa non fisik (non materi) yang sifatnya tidak nyata (abstrak). Tujuan secara fisik dapat dilihat dari beberapa kasus film dengan pelaku utama berhasil menumpas kejahatan mengalahkan musuh- musuhnya. Secara nonfisik biasanya tujuan akhir dengan mendapatkan kebahagiaan, kepuasan batin, atau lainnya. Pengembangan plot cerita film memiliki pola struktur naratif yang secara umum dibagi dalam tiga tahap yakni; permulaan, pertengahan, dan penutupan. Tiga tahapan plot yang dikembangkan ini mulai dari karakter, masalah, tujuan, serta aspek ruang dan waktu ditetapkan dan dikembangkan menjadi alur cerita secara utuh.


SKENARIO FILM


Skenario atau Screenplay  menurut Syd Field dalam bukunya The Foundations of Screenwriting adalah : ”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and description, and placed within the context of dramatic structure. A screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this basic premise. The person is the character, and doing his or her thing is the action. (1994:8).


Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urutan adegan aksi dan reaksinya, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja untuk memudahkan dalam pembuatan film.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menganalisis aspek motivasi dan informasi pada setiap shot

  Element of Shot . Motivasi Motivasi, prinsip pertama elemen pengambilan gambar. Motivasi memberi alasan untuk memindahkan satu bidikan ke ...