Digital video; Kompresi, Format Broadcast Televisi, Timecode, Frame Size & Aspect Ratio, Bit Depth, Bit Rate

Pada dasarnya, editing film dengan video tidak ada bedanya. Hal yang membedakannya, yakni pada aspek teknologinya. Karena dalam perkembangannya muncul teknologi digital, untuk lebih jelasnya dibedakan antara analog dan digital. Editing dapat dilakukan secara linear dan non linear yang saat ini dapat digunakan untuk melakukan penyuntingan gambar.

 

 Linear Editing (Analog & Digital)

Pada sistem linear editing, prosesnya dilakukan dengan cara langsung dan apabila terdapat kekurangan dan kesalahan, akan dilakukan pengulangan. Pada akhirnya editing sistem ini menuntut peralatan yang besar dan berkualitas untuk menjaga kualitas hasil yang sedang dikerjakan. Pada umumnya peralatan semacam ini hanya dimiliki oleh kalangan tv penyiaran (broadcasting house) dan production house (PH) skala besar. Jika hasilnya belum sempurna, akan dilakukan pengulangan editing yang memakan cukup banyak waktu dan biaya.       

Dalam sistem seperti ini editor harus teliti dan cermat dalam mengedit, jika terjadi kesalahan sedikit saja pekerjaan yang hampir selesai bisa jadi harus diulang dari awal.

Proses editing linear menggunakan format analog dan digital, perbedaan ini terletak pada aspek teknologinya saja, sebelum dan sesudah teknologi komputer dipakai. Proses editing video tape yang sangat mendasar adalah proses pengalihan atau dubbing dari sumber material (original tape) ke edit master (mater tape).

 Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan editing, yaitu:

  • Memilih gambar dan suara dari sumber materi dan tentukan bagian-bagian mana yang akan ditransfer ke master tape.

  • Temukan bagian yang harus ditempatkan pada master tape.

  • Untuk mendapatkan sequence yang tepat, tempatkan bagian yang telah ditemukan pada kolom yang sesuai.

  • Bagian-Bagian tersebut kemudian dialihkan/ dub dari sumbernya ke master tape, scene by scene.

 

 Non Linear Editing

Sistem editing ini sering juga disebut Digital video editing. Teknologinya sudah menggunakan komputer dengan sepenuhnya. Sistem ini juga disebut Random Access  video dan audio kedalam suatu media rekam berupa disk (disk storage/ media storage) atau hardisk. Dengan Non linear editing, editor dapat melakukan proses penyuntingan berulang-ulang untuk bagian yang belum sempurna di sembarang tempat (random access) tanpa harus mengulang dari awal. Urutan Proses Editing untuk non linear editing adalah: 1. Logging, 2. Digitizing, 3. Editing Film, 4. Re Digitizing

 

 Logging

Artinya, pada sistem non linear editing yang dicatat adalah time code in (angka perhitungan jalannya pita kaset) dan time code out dari sebuah shot secara utuh, dari klip awal hingga sutradara memutuskan cut pada sebuah shot. Pada umumnya, mesin non linear editing jenis apapun memiliki keterbatasan dari hard disk yang sangat berhubungan dengan daya simpan gambar. Dengan keterbatasan ini, seorang editor harus betul-betul memilih shot yang baik dan selection of action sudah dilakukan pada tahap logging ini. Biasanya editor bekerja berdasarkan catatan-catatan laporan shooting, sehingga editor bekerja dengan baik.

 

Digitizing

Proses merekam gambar dan suara yang sudah di logging tadi dengan hard disk pada komputer. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, kita harus memutuskan dahulu audio video resolution-nya (AVR) sebelum merekamnya.AVR itu adalah pengaturan tingkat kualitas gambar yang dibutuhkan dalam pekerjaan awal ini.

 

Editing film     

Pada tahap ini, editor biasanya melakukan offline edit dahulu untuk mendapatkan gambaran keseluruhan dari program yang di edit. Menyatukan potongan-potongan gambar, merekam voice over dan musik. Dalam editing bisa juga editor menyatukan kegiatan offline dan on line sekaligus asal didukung dengan hardware dan software yang memadai.

 

Re Digitize

Kemudian editor melakukan on line mengisi semua materi yang harus sudah disatukan visual dan audio, termasuk mengisi visual effect. Untuk penggunaan mesin yang berbeda antara offline dan online, proses ini dilakukan dengan cara menggunakan edit decision list (EDL), kita harus menggunakan EDL dari time line yang sudah ada ketika membuat offline editing. Hal ini agar tidak terjadi perbedaan AVR di dalam satu timeline. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menganalisis aspek motivasi dan informasi pada setiap shot

  Element of Shot . Motivasi Motivasi, prinsip pertama elemen pengambilan gambar. Motivasi memberi alasan untuk memindahkan satu bidikan ke ...